PENDAHULUAN
PENCAPAIAN
KESUKSESAN DAN KEPUASAN KARIR
A.
Pendahuluan
Bagi banyak
orang, kerja merupakan pencurahan waktu dan energy yang lebih banyak daripada
aktivitas manusia yang lain. Pekerjaan, seperti yang diungkapkan sun dan Wang
(2012) menyediakan sesuatu yang
bisa memuaskan kebutuhan manusia – diantaranya : psikologis, keselamatan,
sosialisasi, ego, aktualisasi-diri, dan afiliasi. Pekerjaan – menurut Landy and
Conte (2013) – merupakan karekteristik yang mendefinisikan cara orang memberi
nilai kepada masyarakat, keluarga, dan diri mereka sendiri.
Hal
yang terkait dengan, bhkan identic dengan pekerjaan adalah karir, seperti yang
dikemukakan oleh Longman Dictionary of American English (Pearson Education,
2009: 143), “ a job or proffesion that
you have been trained for a long time.” Selain itu pekerjaan atau work dimaknai sebagai job, occupation, proffesion, atau career” (Pearson Education, 2009:
1155 ).
B.
Kesuksesan
Karir
Setiap orang
ingin memiliki kesuksesan karir. Tetapi makna kesuksesan tersebut berbeda bagi
tiap-tiap orang, dan bervariasi menurut keadaan. Salah satu di antaranya
(Seibert, 2006: 148) menyatakan,“career
success can be defined as the positive material and psicological outcomes
resulting from one’s work-related activities and experiences.” Dalam
pengertian ini, kesuksesan karir adalah hasil positif, baik secara materi
maupun kejiwaan yang berasal dari aktivitas dan pengalaman seseorang yang
terkait dengan pekerjaan.
Terhadap
kesuksesan orang memiliki asumsi / anggapan yang berbeda-beda. Ada empat
asumsitersirat dalam banyak literature kesuksesan karir yang diidentifikasi
(Heslin, 2005)
1.
Hsil Objektif (misalnya ; gaji dan
promosi) merupakan wakil yang memadai untuk keberhasilan, bahkan mungkin
melampaui konteks manajerial dan professional dimana kebanyakan penelitian
kesuksesan karir dilakukan.
2.
Kepuasan kerja dan dan karir secara
memadai menangkap keluasan dimensi yang digunakan orang untuk melakukan reaksi
terhadap karirnya.
3.
Asumsi yang melekat bahwa orang memiliki
kesamaan dalam perhatian / kebutuhan terhadap kesuksesan yang mereka capai
dalam ranah objektif, dibandingkan dengan ranah objektif.
4.
Literatur kesuksesan karir sebagian
besar beranggapan bahwa orang memiliki konsep dan penilaian terhadap
keberhasilan karir hanya dikaitkan dengan kriteria rujukannya sendiri, seperti
aspirasi karir mereka.
Selain itu, Den (dalam Baruch,
2004) mengidentifikasi lima ukuran untuk kesuksesan karir;
1.
Mengalami kemajuan
2.
Memperoleh rasa aman
3.
Menjadi tinggi
4.
Menjadi bebas
5.
Menjadi seimbang
C.
Kepuasan
Karir
Kepuasan karir
merupakan variable penting dalam riset mengenai pengembangan karir dan wilayah
lain penelitian yang berhubungan dengan pekerjaan, dinamika pekerjaan dan
penyesuaian individu. Ketika peneliti bertanya kepada orang melihat ke belakang
kehidupan mereka, dan menunjukkan seberapa puas mereka terhadap karirnya,
beberapa asumsi dibuat (lounsbury, 2006)
1. Karir
adalah konsep yang memiliki makna bagi orang-orang sebagai fenomena unik,
sebagai ranah pengalaman khusus
2. Perubahan
karir berubah seiring waktu dan kepuasan tergantung pada kemajuan,
3. Sebagaimana
dalam banyak wilayah kepuasan, penilaian kepuasan karir biasanya meliputi
pertimbangan tingkat pengalaman saat ini dengan yang diharapkan / dikehendaki.
D.
Organisasi
Buku
Terlepas apa
namanya – perencaan karir, manajemen karir, atau pengembangan karir, yang
dilakukan pegawaibatau organisasi ditujukan untuk mencapai keseimbangan
kesuksesan karir, baik yang objektif maupun subjektif.
BAB 1
KONSEP DAN PENGERTIAN KARIR
A.
Pendahuluan
Tren dalam
globalisasi, demografi, teknologi (baik informasi maupun yang lainnya),
perubahan hubungan kerja, pekerjaan berbasis-tim dan struktur organisasi baru
mempunyai dampak yang signifikan terhadap cara pandang karir. Dari sudut
pandang ini, para pakar mempertanyakan relevansi jenjang karir tradisional.
Pandangan kontemporer mengenai pengembangan karir berpendapat bahwa individu
dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi agar tetap sukses dalam
lingkungan yang terus menerus berubah dan tidak menentu.
Untuk menghadapi
kondisi seperti itu, dibutuhkan perubahan paradigma karir, yang dikenal dengan protean career. Menurut Noe (2011), protean career merupakan karir yang kerap berubah yang
didasarkan atas perubahan-perubahan pada minat, kemampuan dan nilai seseorang
serta perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja. Pegawai dalam protean career mengambil tanggung jawab
mengelola karirnya sendiri. Praktik ini konsiten dengan kontrak psiologis.
Pegawai mencari organisasi yang menyediakan, bukan keamanan kerja dan tangga
karir yang harus didaki, melainkan peluang pengembangan dan rancangan kerja
yang fleksibel.
B.
Konsep
Karir
Berasal dari
bahasa Latin dan Perancis, istilah karir
pada awalnya menunjukkan pengertian pathway
(jalan kecil) atau racecourse (lintasan
balapan), lintasan atau pergerakan cepat manusia, kuda, burung elang,
benda-benda angkasa, atau serangkaian tindakan (Collin, 2006).
Konsep karir
yang luas dan kompeks tersebut menimbulkan makna yang berbeda-beda. Makna yang
popular barang kali tercrmin dalam gagasan peningkatan garis kerja – memperoleh
penghasilan yang lebih besar, memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dan
memperoleh status, prestise dan kekuasaan yang lebih besar. Namun demikian,
karir merupakan sejumlah konstruk / konsep dengan beberapa persamaan.
Konsep karir
digunakan dalam beberapa disiplin akademik, seperti sosiologi, ekonomi tenaga
kerja, psikologi vokasional dan karir. Misalnya, karir digunakan dalm sejumlah
penjelasan sosiologis. Dari perspektif mereka yang tertarik pada peran
pekerjaan dalam stratifikasi dan mobilita social. Pilihan karir ditafsirkan
menurut pengaruh dan kendala yang dialami individu, seperti asal keluarga,
pendidikan, kompetisi, etnik dan gender. Sosiolog lain yang menggunakan konsep
karir dalam mempelajari organisasi memandang karir, misalnya, menurut pola
piker, alur, keungkinan, titik balik, akumulasi modal cultural, dan isu
kekuasaan dan kendali dalam dan atas pegawai.
Gagasan yang
sangat berbeda ditemukan dalam psikologi vokasional dan karir. Di sini
penekanannya pada individu, da nada perhatian yang berbatas pada factor
kontekstual yang lebih luas, dan peluang serta kendala bagi individu. Akan
tetapi, dampak kompetisi, etnik, kelompok dan gender pada saat ini semakin
mendapat pengakuan. Karir memiliki makna khusus dalam ranah ini, beberapa
pandangan di antaranya sebagai berikut (Collins, 2006)
1. Pandangan
yang berfokus pada kesesuaian antara orang dan pekerjaan dengan menggunakan
daftar yang bervariasi, pendekatan ciri dan faktor yang menyerasikan ciri,
kemampuan dan disposisi / kecenderungan pribadi dengan tuntutan pekerjaan.
2. Kerangka
menurut implementasi konsep-diri dan perkembangan hidup seseoarang, mengakui
tahapan, tugas, dan konteks perkembangan dan kedewasaan karir.
3. Konstruk
lain memandang karir menurut perwakilan individual, pembelajaran sosial,
pemrosesan informasi, perencanaan dan pembuatan keputusan.
4. Perspektif
lain berfokus pada bagaimana mereka memaknai pengalaman dan konstruk makna
melalui aksi, naratif dan metaphor.
5. Konsep
karir lebih lanjut tentang karir digunakan dalam psikologi pekerjaan (industry,
okupasi dan organisasi) dimana karir ditafsirkan menurut hubungan
a. Individu
dan organisasi
b. Pengaruh
struktur dan dinamika organisasi, desain pekerjaan, system penghargaan,
manajemen karir, gaya manajemen dan pengendalian.
C.
Pengertian
Karir
Karir adalah
pekerjaan dari hasil pelatihan dan / atau pendidikan yang ingin dilakukan orang
dalam waktu lama. Pengertian karir tersebut diperkuat oleh Andrey Collin (2006:
60) yang menyatakan, antara lain “individual
work histories, sequences of and pattern in occupations and work positions, and
upward proress in an occupations or in life generally.” Intinya, karir
merupakan riwayat pekerjaan seseorang, serangkaian dan pola dalam pekerjaan dan
posisi pekerjaan, serta kemajuan dalam pekerjaan atau dalam kehidupan.
Raymond
A. Noe (2010) ada empat makna yang berbeda yang berbeda yang dapat diterapkan
pada konsep karir;
1. Karir
dideskripsikan sebagai kemajuan
2. Karir
dideskripsikan sebagai profesi
3. Karir
dapat dianggap sebagai serangkaian pekerjaan sepanjang hidup
4. Karir
bisa dideskripsikan sebagai seragkaian pengalaman yang terkait dengan perannya
sepanjang hidup.
Dalam hal ini,
Greenhaus (dalam Ivancevch, 2013: 435) menyatakan,”a career is the pattern of work-related (e.g. job positions, job
duties, decisions, subjective interpretation about work-related event) and
activities over the span of the person’s work life”. Menurut pengertian
ini, Karir adalah pola pengalaman yang
terkait dengan pekerjaan (misalnya; posisi pekerjaan, kewajiban pekerjaan,
keputusan dan interpretasi subjektif mengenai peristiwa yang berkaitan dengan
pekerjaan) dan aktivitas sepanjang rentang masa hidup seseorang.
Perbedaan
pandangan karir yang berkembang pada dasarnya mencakup hal-hal berikut;
1. Protean
Career
Adalah nama yang diberikan untuk
mendeskripsikan karir yang didorong oleh individu dan bukan oleh organisasi
(Brscoe, 2006).
2. Boundary
Less career
Mendiskripsikan karir yang
melibatkan pergerakan lintas batas fisik dari perusahaan-perusahaan yang
terpisah.
3. Authentic
Career
Orang mencapai tingkat wawasan yang
tinggi mengenai wawasan pribadi dan menggunakan ini untuk mengikuti karir
“jujur terhadap diri sendiri”.
4. Potfolio
Career
Merupakan karir yang dibangun di
seputar kumpulan keterampilan dan di-kelola sendiri.
Dalam pengertian tersebut, karir
portofolio berkaitan erat dengan keterampilan, minat, dan manajemen diri.
BAB II
PERENCANAAN
DAN MANAJEMEN KARIR
A.
Perencanaan
Karir
1. Pengertian
Werner
dan DeSimone (2006: 461) mendeskripsikan perencanaan kair sebagai berikut;
Perencanaan
karir merupakan proses
1. Menjadi
sadar terhadap diri sendiri, peluang, kendala, pilihan dan konsekuaensi
2. Mengidentifikasi
tujuan yang terkait dengan karir
3. Memprogram
pekerjaan, pendidikan, pengalaman pengembangan yang terkait untuk memberi arah,
timing, dan uruttan langkah untuk
mencapai tujuan karir khusus.
2. Tahapan Perencanaan Karir
Menurut
Levon T. Ester (dalam Leong, 2008: 1495), proses perencanaan karir dapat dibagi
menjadi empat tahap;
1. Self-assesment (penilaian
diri)
Mengacu kepada kemampuan individu
mengumpulkan informasi mengenai minat, ketrampilan, kemampuan, nilai dan tipe
kepribadian.
2. Knowledge of academic-career
options (pengetahuan terhadap opsi karir akademik)
Merujuk kepada kemampuan informasi
mengenai dunia kerja.
3. Indepth evaluation and goal setting
(evaluasi
secara mendalam dan penetapan sasaran)
4. Career plan implementation (implementasi
rencana karir)
3. Perencanaan Karir dan Kebutuhan
Pegawai
Berkaitan
dengan perencanaan karir, yang dibutuhkan pegawai meliputi hal-hal berikut;
a. Career aquity, Pegawai
ingin memersepsi keadilan dalam kinerja organisasi, dan system promosi yang
berkaitan dengan peluang kemajuan karir
b. Supervisory concerns, Pegawai
menginginkan penyelia memainkan peran aktif dalam pengembangan karir dan
menyediakan umpan balik kinerja yang tepat waktu.
c. Awareness of opportunities, Pegawai
membutuhkan pengetahuan tentang peluang kemajuan karir yang ada di dalam
organisasi.
d. Employee interest. Pegawai
memerlukan jumlah informasi yang berbeda dan memiliki tingkat minat yang
berbeda terhadap karir tergantung pada sejumlah factor
e. Career satisfaction.
Pegawai, tergantung pada umur dan kedudukannya, memiliki tingkat kepuasan karir
yang berbeda (Werther & Davis, 1985: 262)
Selain
itu, perencaan karir memiliki sejumlah
manfaat, baik pegawai maupun bagi organisasi, keuntungan-keuntungan itu
meliputi :
a)
Develops
promotable employess. Perencanaan karir membantu
mengembangkan persediaan internal talenta yang bisa dipromosikan.
b)
Lowers
turnover, Perhatian dan kepedulian terhadap karir seseorang
menghasilkan loyalitas organisasi yang lebih besar dan oleh karena itu
menurunkan keluarnya pegawai.
c)
Tap
employee potential, Perencanaan karir mendorong pegawai
mengeluarkan lebih banyak potensi kemampuannya karena mereka memiliki tujuan
karir.
d)
Further
growth, Rencana dan tujuan karir memotivasi pegawai
bertumbuh dan berkembang
e)
Reduces
hoarding. Tanpa perencanaan karir, lebih mudah menumpuk
bawahan-bawahan utama. Perencanaan karir menyadarkan pegawai, manajer /
pimpinan tentang kualifikasi pegawai
f)
Satisfies
employee needs. Dengan semakin sedikitnya menumpukan
pegawai dan peluang pertumbuhan yang lebih besar, kebutuhan penghargaan
pegawai, seperti pengakuan dan pencapaian lebih cepat terpuaskan.
g)
Assist
affirmative action plans. Perencanaan karir membantu anggota
kelompok yang dilindungi mempersiapkan untuk pekerjaan yang lebih penting.
Persiapan ini bisa memberi kontribusi terhadap terpenuhinya jadwal tindakan
afirmatif (Werther & Davis, 1985: 263)
DAFTAR PUSTAKA
Kaswan.2014.Career development.Bandung: Alfa Beta